Pembuka Isolasi Tjiamis
Jembatan cirahong |
Semula Belanda berencana membangun jalan kereta api Tasik-Banjar melalui Manonjaya-Tjimaragas. Namun berkat desakan Bupati Rd. adipati aria koesoemadiningrat, jalan kereta api itu melintasi tjiamis. Bila tidak, maka mungkin Ciamis tak akan ‘seramai dan semaju’ sekarang.
……………………………………………………………………………………………………
KETIKA pemerintah kolonial Belanda memutuskan membangun jalur Kereta Api ( KA ) Bandoeng-Soerabaja pada tahun 1860, Bupati Rd. Aria Koesoemadiningrat dibuat pusing. Pasalnya Belanda tidak memetakan ciamis sebagai daerah yang akan dilalui jalur itu.
Jalur KA yang akan dibangun saat itu direncanakan hanya melewati Manonjaya-Cimaragas-Banjar. Wilayah tersebut masih termasuk wilayah Sukapura ( Kabupaten Tasikmalaya ).
Bupati Rd. Adipati Aria Koesoemadiningrat kemudian melancarkan protes. Koesoemadiningrat berkeyakinan, tanpa jalur KA melewati Ciamis, maka ibukota kabupaten itu akan sepi dan lambat kemajuannya.
Bupati Tjiamis Raden Adipati Aria Koesoemadiningrat |
Jurusnya, ia menyodorkan fakta, bahwa rakyat yang tinggal di sebelah utara sungai Citanduy lebih banyak daripada rakyat yang tinggal di sebelah selatan Citanduy. Belanda menurutinya, meski dengan perubahan jalur itu biaya pembangunan jalan KA bertambah besar karena harus membangun dua jembatan, yakni Karangpucung dan Jembatan Cirahong.