Jumat, 08 Juni 2012

SUKU ATAU SUKU….?


Gambar suasana dalam kelas
Sekolahku berada di lingkungan pedesaan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Aku mengajar di kelas 1 dengan jumlah murid 11 orang, dari 11 orang tersebut yang berasal dari TK 10 orang dan 1 orang dari Rumah Tangga. Hampir 90% siswa hapal huruf dan membaca suku kata yang berasal dari rumah tangga belum bisa apa-apa memegang pensil pun belum bisa.

Ketika itu hari rabu pelajaran di kelas 1 adalah PENJASKES, PLH dan PKN. Seperti hari-hari biasa sebelum masuk kelas mengadakan senam terlebih dahulu, selesai senam anak-anak berbaris dan Saya memeriksa kebersihan Siswa. Anak-anak sudah berada di dalam kelas semua duduk dengan rapi, baru Saya menyuruh untuk berdo’a. selesai berdo’a anak-anak kedepan mengumpulkan buku tabungan dan meminta PRnya diperiksa. Saya memeriksa PRnya satu persatu dan hasilnya baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena pelajaran pertama Olahraga maka kelas Saya serahkan kepada Guru olahraga selama pelajaran olahraga berlangsung Saya berada di kantor mengerjakan administrasi.


Pelajaran olahraga selesai beralih kepembelajaran selanjutnya yaitu PLH. Dengan KD menjaga kebersihan lingkungan untuk menyesuaikan KD pembelajaran berlangsung di luar kelas. Saya menyediakan berbagai alat-alat kebersihan seperti : Sapu injuk, Sapu lidi dan Lap pel. Saya memperlihatkan Sapu injuk dan bertanya.

Ibu Guru :  Anak-anak apa ini namanya ?
Siswa :  itu sapu Bu !
Ibu Guru :  kalau yang ini “ ? Sambil memperlihatkan sapu lidi
Siswa :  itu sapu juga
Ibu Guru : Kok dua-duanya sapu ! “ Apa bedanya “ ?
Siswa lain : Salah seorang siswa bernama mela menjawab sambil memegang sapu “ Sapu ini
                            namanya sapu injuk sambil memegang sapu “ sapu ini namanya sapu injuk untuk
                            menyapu di lantai. Sapu ini namanya sapu lidi untuk menyapu di tanah. “ katanya
                          sambil tersenyum.
Ibu Guru : Saya  memberi komentar “ terima kasih jawabannya benar ! “.
Ibu Guru : Siapa yang bias menyapu ?
Siswa :  anak-anak menjawab “ Saya …. ! Saya…. ! semua serempak menjawab.
Ibu Guru : kalau begitu ayo kita bersihkan ruangan kelas 1 dan halamannya !.

Dengan sekejap bersihlah halaman dan ruang kelas 1. Tiba-tiba lonceng berbunyi tanda waktunya istirahat. Anak-anak berteriak asyik istirahat. Anak-anak pun berlarian menyerbu jajanan. Jam menunjukkan pukul 10 anak-anak pun kembali masuk pelajaran terakhir adalah PKN. Saya telah menyiapkan alat-alat pelajaran  seperti Peta Indonesia dan gambar-gambar pakaian adat. Pelajaran yang akan disampaikan dengan KD menjelaskan perbedaan agama, suku bangsa. Dengan bertujuan siswa dapat menyebutkan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.

Sebelumnya Saya menyuruh anak-anak duduk dengan rapih dan tidak boleh ribut. Anak-anak disuruh menyanyikan lagu dari Sabang Sampai Meuroke. Sambil bertepuk tangan anak-anak bernyanyi dengan riang dan semangat. Selesai menyanyikan lagu, Saya memajangkan Peta Indonesia seorang anak bertanya “ apa itu”? anak yang lain hanya bengong saja. “ ini gambar Peta Indonesia yang kita diami sekarang “ kalau tadi kalian menyanyi dari Sabang Sampai Merouke. “ ini adalah Sabang “ kataku sambil menunjukkan letak Sabang dan ini Merouke sambil menunjukkan Merouke, dan Saya menunjukkan letak-letak Peta Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Irian dan sebagainya . selanjutnya Saya memperlihatkan gambar Pengantin Sunda. “ ini namanya Ujang dan eneng berasal dari Jawa Barat mereka bersuku bangsa Sunda. Anak-anak kebingungan, tapi tak mau ada yang bertanya. Lalu saya menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu dapat menyebutkan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.

Saya memperlihatkan gambar berbagai adat dari berbagai suku. Anak-anak tampak suka dengan gambar-gambar yang saya tunjukkan. “ Kalian mau gambar-gambar ini “ ? “mau mau Bu ! “ akhirnya Saya membagikan gambar-gambar tersebut. Anak-anak disuruh mengamati gambar yang telah di pengangnya. Secara bergiliran siswa disuruh memperlihatkan gambar kepada teman-temannnya. Gilirsn pertama Saya menyuruh Irma untuk memperlihatkan gambarnya di depan kelas. “ Anak-anak gambar apa yang dipegang Irma ? “anak-anak menggeleng kepala. Saya menjelaskan ini pengantin dari Suku Bali ! anak bingung mencari letak Bali pada Peta. Saya pun membantunya dengan bantuan guru akhirnya gambar itu telah terpajang. Saya kembali bertanya “ Pengantin dari suku mana ini “ ? sambil menunjukkan pada peta, semua anak menggelengkan kepala salah satu anak nyeletuk dengan menggunakan bahasa sunda “ bu atoslah nyeratwe “ semua anak setuju sambil berkata “nyerat we bu nyerat “ karena anak-anak ingin menulis Saya pun mengabulkan keinginan siswa lalu Saya menulis di papan tulis seperti : suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Seorang anak nyeletuk “ serat eta “ “ muhun sok serat turutan ibu “ anak-anak dengan serius menuliskan yang ada di papan tulis. “ sudah anak-anak menulisnya” ? “sudah Bu “ kalau sudah coba no 1 tulis suku sunda. Anak-anak menuliskannya dengan cara dikte dengan menyebutkan huruf-huruf hingga terbentuklah dua kata Suku Sunda. No 2, 3, 4 sampai 5.

Anak-anak serempak ke depan hasil tulisannya ingin diberi nilai. Waktu tinggal 15 menit lagi Saya mengadakan evaluasi dengan cara lisan. Saya mengajukan beberapa pertanyaan. Seperti :

Ibu guru : ada berapa suku bangsa yang ada di Indonesia?.
Siswa :  banyak Bu !
Ibu Guru : betul “ kataku. Suku apa saja yang ada di Indonesia ?.
Tono : suku anjing bu”
Supri   : suku ayam, suku babi dan banyak lagi nama-nama binatang “.
Ibu Guru : Saya kesal, bercampur pingin ketawa. Saya menggerutu “ bukan suku binatang nak
                     yang ibu maksud tapi suku bangsa.
Suhartini : bertanya,  Bu suku itu sampean nya bu ?
Ibu Guru : Saya menjawab dengan bahasa sunda. “ Sumuhun neng ari suku teh sampean tapi
                    nu di maksud teh sanes suku sampean tapi suku bangsa !
Suhartini : suku Bangsa ! Apaan sih suku bangsa itu ?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar